Pendiri Pilkada.AI Mengendus Peluang Bisnis di Pesta Demokrasi

swa.co.id, Jakarta- Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 akan digelar pemerintah pada November 2024. Perusahaan teknologi, yakni Pilkada.AI, mengendus peluang bisnis dari momentum demokrasi tersebut. Perusahaan ini mengoptimalkan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan mahadata (big data) yang disematkan pada platformnya.

AI adalah teknologi yang mampu mengenal karakter wajah, suara, atau teks, membuat prediksi, atau menghasilkan konten. Selain itu, AI juga dapat digunakan untuk menghasilkan konten baru, seperti teks, gambar, video, dan audio, dengan menggunakan model generatif (generative model).

Melalui penggunaan AI, para kandidat kepala daerah dapat membuat kampanye yang lebih efektif, efisien, dan menarik bagi pemilih, khususnya generasi muda yang memiliki karakteristik dan preferensi yang berbeda dari generasi sebelumnya. Penggunaan AI telah digunakan Pemilihan Presiden-Wakil Preseiden 2024. Ini menegaskan kreativitas dan kontribusi para generasi muda dalam membuat konten yang menarik dan informatif.

Nadia Shabilla, CEO Pilkada.AI, mengatakan platform berbasis teknologi generative artificial intelligence (AI) dan big data platformnya ini dirancang untuk mengoptimalkan efektivitas kampanye melalui analisis data politik yang akurat dan menyediakan strategi pemenangan yang efisien hingga level TPS. “Platform ini tidak hanya mampu mengidentifikasi wilayah prioritas bahkan dapat juga memahami elektabilitas calon kepala daerah juga kompetitor,” ujar Nadia di Jakarta, Selasa (28/5/2024).

Platform Pilkada.AI menyediakan serangkaian fitur inovatif, termasuk peta politik dan navigasi yang dirancang untuk micro targeting di tingkat kecamatan dan nano targeting di TPS prioritas. Ini memungkinkan para calon kepala daerah untuk menerapkan strategi kampanye yang tepat sasaran dan menghemat biaya operasional.

Salah satu fitur unggulan Pilkada.AI adalah aplikasi tim sukses yang dilengkapi dengan survei pushpoll, geo-tagging, dan teknologi anti fake GPS, yang dirancang untuk mengamankan dan memaksimalkan efisiensi penggunaan dana kampanye.

Nadia menuturkan, Pilkada.AI didukung oleh teknologi, Large Language Model (LLM), machine learning, dan generative AI termutakhir . Teknologi ini memungkinkan Pilkada.AI mengolah jutaan data menjadi strategi yang personal dan nanotargeting bagi para calon kepala daerah. Penggunaan teknologi tersebut juga mampu menghasilkan rekomendasi kampanye yang positif berdasarkan isu-isu kritikal yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Dari sisi komunikasi kampanye, Pilkada.AI dapat merancang komunikasi kampanye mulai dari slogan, narasi pidato, caption di media sosial dan target sasaran iklan kampanye dengan teknologi AI, yang dirancang untuk membantu calon kepala daerah meningkatkan peluang memenangkan pemilihan dalam kampanye mereka.

Nadia, pada pernyataan tertulisnya ini, menyebutkan Pilkada.AI memudahkan calon kepala daerah mengakses data terkini, pencapaian yang pernah diraih, memahami berbagai isu regional, menganalisis tren pemilih, hingga mengimplementasikan strategi yang efektif. “Platform ini bukan hanya meningkatkan kesempatan menang dalam pilkada, tetapi juga membuat para calon kepala daerah dapat selalu memahami kondisi sehari-hari di tengah masyarakat,” katanya.

Selain itu, Pilkada.AI memiliki kemampuan dan jangkauan di seluruh wilayah Indonesia. Platform ini juga dapat digunakan oleh para calon kepala daerah di semua tingkatan mulai dari walikota, bupati hingga gubernur. “Pilkada.AI berkomitmen untuk menjadi partner strategis Anda dalam meraih kemenangan pada pemilihan umum,” katanya.

Link: https://swa.co.id/read/447383/pendiri-pilkadaai-mengendus-peluang-bisnis-di-pesta-demokrasi?preview=q548rjb5qj9p7rbpz37k